Blog
Blog Detail Description
Karawang - Santi (37) bisa jadi salah satu mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terbilang mujur. Kurang lebih 10 tahun merantau ke negara lain, Santi kini menikmati hasilnya.
Warga Desa Cipagerjaya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang ini punya cerita saat menjadi PMI. Kurang lebih 10 tahun, Santi melanglangbuana ke tiga negara di Asia untuk mencari upah sebagai asisten rumah tangga (ART).
"Saya mulai bekerja sebagai TKI itu tahun 2009 pergi ke Abu Dhabi, di sana kerja kurang lebih 7 tahun, lalu saya pulang ke rumah mulai membangun rumah sendiri," kata Santi saat diwawancara di kediamannya, Kamis (9/1/2025).
Saat itu kata Santi, gaji yang ia dapat tak begitu besar meski ia berangkat sesuai prosedur. Namun berkat ketekunannya, Santi berhasil pulang membawa hasil.
"Gaji di Arab itu ya nggak gede sebenarnya, hanya cukup lah kalau kita ngirit uangnya ditabung dikirim ke kampung, rumah dibangun," kata dia.
Sepulang dari Arab, Santi tak lantas kapok. Kerabatnya kembali mengajak Santi menjajal peruntungan ke Taiwan. Santi pun berangkat dan mengais rejeki.
"2 bulan saya di rumah, tahun 2015 saya kembali berangkat ke Taiwan diajak saudara, tapi ini pendidikan dulu di agen sekitar 4 bulan, biasa memang untuk berangkat kita gak ada modal tapi nanti dipotong gaji selama 9 bulan setelah berhasil bekerja," ungkapnya.
Dua tahun waktu yang Santi butuhkan untuk akhirnya memperoleh hasil yang dirasa cukup. Penghasilannya selama bekerja di Taiwan itu, dia gunakan untuk modal membina rumah tangga baru bersama suami. Modal yang didapat digunakan suaminya untuk menjadi nakhoda kapal.
"Pulang dari Taiwan saya kan baru menikah, Alhamdulillah ada modal rumah selesai dibangun, suami juga bisa kerja jadi nelayan, jadi nakhoda kapal itu berkah kerja di luar negeri," ucap Santi.
Taiwan ternyata bukan negara terakhir yang didatangi Santi. Kali ketiga setelah menikah, Santi pergi lagi ke luar negeri yakni ke Hongkong.
"Setelah menikah saya juga pergi lagi ke Hongkong kurang lebih 1 tahun 4 bulan, gaji ya kecil, cuma kalo ditabung dikumpulin modal buat usaha di kampung ya cukup lah," ujarnya.
Berkat gaji kerja di Hongkong, Santi akhirnya memulai usahanya sendiri di rumah. Modal yang dia dapat, dia gunakan sisa gajinya untuk menjadi agen arisan keliling di kampungnya.
"Alhamdulillah, kita kalo kerjanya bener nururt sama majikan, uang ya ada aja nyisa nya. Ditabung yang bener, saya juga rumah kebangun modal usaha arisan kan ada, jadi suami kerja di kapal saya di rumah juga ada penghasilan," pungkasnya.
Kisah Santi memantik perhatian Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding. Dia menegaskan Santi jadi contoh bekerja di luar negeri bisa mengubah nasib seseorang apabila dilakukan sesuai prosedur.
"Saya juga ke ibu Santi, ini kita lihat ternyata banyak juga yang sukses ya seperti bu Santi, tidak seseram seperti yang banyak diberitakan hal-hal yang dramatis yah," kata dia.
Akan tetapi Karding menegaskan bahwa ke depan pihaknya berkomitmen untuk melindungi warga negara yang ada di luar negeri.
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, saat menyambangi rumah Santi di Desa Ciparagejaya, Kabupaten Karawang Foto: Irvan Maulana/detikJabar
"Tetapi prinsipnya hal yang menyangkut warga negara tetap harus mendapat perlindungan, ini roadmap nya harus kita bangun yang bagus, dilayani dengan baik, dan yang ketiga harus diberdayakan," ujarnya.
Ia menjelaskan, tidak hanya waktu bekerja di luar negeri, pihaknya juga tengah menyusun metode parenting untuk anak-anak PMI yang ditinggal bekerja oleh orang tuanya, hingga pemberdayaan mantan PMI setelah pulang bekerja di luar negeri.
"Yang menyangkut PMI ini, kita juga tengah menggodok metode parenting anak yang ditinggal orang tua bekerja di luar negeri, hingga kedepan kita juga menyusun konsep untuk pemberdayaan mantan PMI setelah selesai bekerja di luar negeri," ucap Abdul.
"Semuanya telah menjadi konsen kita, selain menempatkan kita juga geser, daei penempatan yang awalnya low skill, menjadi midlde skill, atau high skill," kata dia menambahkan.
Baca artikel detikjabar, "Usaha Tak Sia-sia Santi 10 Tahun Memeras Keringat di Negeri Orang" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/berita/d-7725605/usaha-tak-sia-sia-santi-10-tahun-memeras-keringat-di-negeri-orang.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/