blog-img

UPAYA PEMULANGAN ROBIIN EKS DEWAN TERJEGAL WILAYAH KONFLIK MYANMAR

Indramayu  - Upaya pemerintah untuk memulangkan sejumlah Pekerja Migran Indonesia di Myanmar terus dilakukan. Namun, tindakan itu dirasakan cukup sulit dikarenakan keberadaan PMI termasuk Robiin asal Indramayu tepat di wilayah konflik.


Sebelumnya Pelaksana Tugas Kepala Disnakertrans Indramayu, Akhmad Budiharto membenarkan adanya video viral 4 orang PMI yang meminta pulang kepada Presiden Prabowo. Dalam video itu pun disinyalir salah satunya adalah Robiin warga asal Kabupaten Indramayu.


"Disinyalir dimungkinkan karena di laporan awal kita ke Kemenlu, ke BP2MI, berdasarkan berkas dan foto yang ada dan dicocokkan dengan video yang beredar itu dimungkinkan ada kemiripan bahwa beliau adalah saudara Robiin," kata Akhmad Budiharto, Senin (20/1/2025).


Dijelaskan Budi, upaya pemulangan Robiin dan sejumlah PMI lainnya di Myanmar cukup alot. Hal itu disebabkan mereka (PMI) berada di satu wilayah konflik. Kendati pun keberadaannya kini sudah terdeteksi yakni berada di sebuah kota di bagian tenggara Myanmar yang dekat dengan perbatasan Thailand.


"Iya cukup sulit. Jadi di sana itu dikuasai oleh etnis tertentu," ucap Budi.

 

Kondisi itu lanjut Budi, tidak menyurutkan upaya pemerintah untuk memulangkan WNI yang kabarnya masih dalam jeratan bos Scammer tersebut. Berbagai upaya koordinasi dengan lintas instansi pun terus ditingkatkan.


"Sekarang masih diupayakan pemerintah pusat dan daerah bahkan kami sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga barangkali ada informasi yang bisa kami tindaklanjuti. Dengan KBRI pun kita sudah berkoordinasi masih melihat tahap perkembangan terkait upaya-upaya teman-teman KBRI di Yangon Myanmar semoga secepatnya dapat kabar baik," ujarnya.


Sebelumnya diberitakan Robiin seorang mantan anggota DPRD Kabupaten Indramayu yang kini disekap di Myanmar kembali muncul. Dalam rekaman video Robiin dan 3 WNI lainnya memohon dipulangkan kepada Presiden Prabowo.


Yuli Asmi, istri Robiin menceritakan nasib suaminya yang dipaksa bekerja sebagai scammer di Myanmar Foto: Istimewa


Video berdurasi 53 detik itu pun viral di berbagai platform media sosial. Bahkan kini sudah menyebar di sejumlah grup WhatsApp.


Dalam video itu, Robiin meminta tolong kepada Presiden Prabowo. "Kepada bapak Prabowo presiden baru kami, tolong kami pak di Myanmar pak. Kami disekap pak disiksa. Tolong pak tolong pak," rintih Robiin dan 3 WNI lainnya dalam video dikutip detikJabar, Rabu (15/1/2025).


"Kami disekap, disetrum tolong pak kami sudah tidak kuat di sini pak, ini sudah 2 tahun, tolong pak semua sudah tertekan," lanjut video tersebut.


Di konfirmasi terpisah, istri Robiin, Yuli Asmi membenarkan adanya video viral tersebut. Bahkan sosok laki-laki di sebelah kanan tak lain merupakan suaminya yang kini masih disekap di Myanmar.


Namun, Yuli Asmi mengaku khawatir sebab video yang beredar tersebut tidak diinginkan oleh Robiin dan temannya. Pasalnya, video tersebut bisa membahayakan nasib mereka ketika bos scammer mengetahui aksi tersebut. Karena seperti diketahui Robiin dipaksa menjadi online scammer.


"Video di tiktok itu sebenarnya bukan kemauan mereka. Mungkin karena ada kebocoran tapi ini jadi jalan oleh Allah supaya bisa balikin mereka. Kalau aku dari sisi positifnya seperti itu," kata Yuli Asmi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.


Memang video tersebut dibuat sejak beberapa bulan lalu. Namun, video yang dikirim ke keluarga hanya digunakan untuk kebutuhan dokumen selama perjuangan meminta bantuan ke pemerintah.


Yuli juga mengaku bulan ini, Robiin sempat melayangkan kabar. Namun, dalam komunikasi itu, Robiin tidak lebih hanya menanyakan kondisi keluarga dan progres upaya pemulangannya.


"Ya sama kayak gitu gimana caranya supaya pemerintah bisa mengambil kita," ujarnya.





Baca artikel detikjabar, "Upaya Pemulangan Robiin Eks Dewan Terjegal Wilayah Konflik Myanmar" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/cirebon-raya/d-7741339/upaya-pemulangan-robiin-eks-dewan-terjegal-wilayah-konflik-myanmar.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/